Maret 07, 2011

Untukmu Guru : NYALAKAN LILIN, PENDARKAN PERUBAHAN


Dear teachers,
Kata orang, kehidupan saat ini sudah rusak tata lakunya. Dunia sudah
tunggang langgang. Kemacetan Jakarta membuat ibukota negara ini lumpuh.
Wacana kepindahan timbul tenggelam.

Di banyak daerah, dana BOS dikorupsi. Mark up nilai NEM makin merajalela demi mengamankan jabatan. Biaya kehidupan makin melambung. Rakyat makin limbung.

Tujuh dosa mematikan hasil pemikiran Mahatma Gandhi kembali digali: Politik tanpa prinsip; Kaya tanpa kerja; Pengetahuan tanpa karakter; Bisnis tanpa moralitas; Kesenangan tanpa hati nurani; Pengetahuan tanpa perikemanusiaan; Agama tanpa pengorbanan.

Berulang kali bertemu dengan komunitas Guru, selalu ada warna yang berbeda. Penuh dinamika. Ada yang tampak ikhlas menerima suratan nasib, dengan pendapatan minim, namun tak kuasa menghindar. Ada yang selalu keras berteriak menuntut perubahan, dan ada pula yang ikut sana ikut sini,asal aman.

Dalam workshop olah raga beberapa waktu lalu, muncul beragam keluhan menyangkut eksistensi mereka sebagai Guru olah raga yang seringkali dipandang sebelah mata. Pelajaran olah raga bukan pelajaran yang sexy.Keluhan mereka, mulai dari fasilitas yang minim, kesejahteraan yang ngepas,tak ada dukungan, sistem yang mengganjal kemajuan, dan sebagainya.

Persoalan literasi, misalnya. Berbagai pihak menyalahkan media yang kini
bak telanjang mempertontonkan segala potret kemajuan zaman dengan serangkaian kekerasan, sex, takhayul dan sebagainya. Semua disalahkan. Menggerutu, mengecam!

Memikul dosa sosial yang manakah kita saat ini? Padahal kita masih bisa melakukan sesuatu. Daripada mengutuk kegelapan, lebih baik menyalakan sebuah lilin. Dan Anda, para Guru, adalah pemantik nyala lilin itu!

Jadi, apapun keadaan dan kondisinya, kita sebagai penggerak kemajuan, tak boleh hanya menyalahkan keadaan, dan tak bisa pula diam. Lakukan sesuatu, sekecil apa pun itu. Ketika cahaya lilin Anda berpendar di sekitar, terang itu akan menularkan energi panas ke lingkungan sekitar, lalu berpendar, meski lilin Anda mati, akan ada nyala lilin di tempat lain. Begitu seterusnya.TG

Salam Pendidikan,
Arfi D. Moenandaris
Pemimpin Redaksi

*)Tulisan ini diterbitkan pada edisi 11/2011. Judul cover : MENJADI INDONESIA. Dapatkan majalah Teachers Guide di Gramedia atau Gunung Agung. Atau, silakan berlangganan jika tak ingin luput ketinggalan.

Tidak ada komentar: