Oktober 28, 2009

Agar Kompeten dan Naik Pangkat



Semiloka Pemantapan Kualitas Profesionalisme Guru Se-Jatim

Bertempat di Hall Lantai 2 PTPN X Surabaya, telah dilangsungkan pelatihan yang diselenggarakan oleh SWASTIKA PRIMA Entrepreneur Campus dengan dukungan PT.Perkebunan Nusantara X (Persero). Sejumlah 300 guru se Jawa Timur diundang gratis mengikuti semiloka yang digelar mulai pukul 07:00 hingga 21.00 WIB. Dibuka oleh Sekretaris Daerah Propinsi Jawa Timur, Dr. H. Rasiyo. M.Si, mewakili Gubernur Jawa Timur, semiloka ini berlangsung meriah, dengan materi perubahan mendasar pada pola mengajar.

Kini (mestinya) tak ada lagi kegiatan talk and chalk siswa hanya sit, listen, and quote. Terjadi perubahan mendasar pada konsep, metode dan strategi mengajar termasuk cara penilaian. Berdasar keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara nomor 84 Tahun 1993, dinyatakan bahwa tenaga pendidik yang telah memiliki Pangkat IVa ke atas diwajibkan mengumpulkan angka kredit sebanyak 12 dari unsur pengembangan profesi.

Data Pusat Data Pendidikan Indonesia Balitbang Depdiknas menunjukkan jenjang kepangkatan tenaga pendidik menumpuk di golongan IVa. Sangat sedikit yang mencapai di atas itu, dikarenakan sebagian besar tenaga pendidik merasa kesulitan mengembangkan profesi, terutama dalam hal Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI).

MATERI SEMILOKA

Dalam materi Pembelajaran Inovatif, Prof. Dr. Muslimin Ibrahim, M.Pd (AsDir Akademik Pasca Sarjana UNESA & perancang kurikulum), menguraikan bahwa peran guru dan siswa harus diperbaiki. Guru sebagai fasilitator. Sekolah memberlakukan jadwal belajar fleksibel, terbuka sesuai kebutuhan. Sistem Belajar diarahkan oleh siswa sendiri.
Kegiatan pembelajaran berbasis masalah, proyek, dunia nyata, tindakan nyata, dan refleksi. Siswa diberi kebebasan berkreasi dan melakukan investigasi, penilaian kinerja pada guru dan siswa.

Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Pd (Sekretaris Prodi Pendidikan Science UNESA, Pengembangan Kurikulum & Bahan Ajar, Pengembangan SBI) memaparkan bahan ajar yang harus dapat digunakan secara mandiri dan kelompok. Bahan ajar yang berkualitas harus memiliki dampak minat baca, berisi tujuan instruksional, disusun dengan pola belajar yang
fleksibel, berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai, serta memberi kesempatan berlatih dengan mengakomodasi kesulitan siswa.

Penelitian Tindakan Kelas (actionresearch classroom) adalah kemampuan
melakukan refleksi dan koreksi terhadap pembelajaran guru. Hal ini
disorot oleh Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd. (Ketua Umum Perhimpunan Peneliti & Pengembangan Pendidikan Indonesia). Sedangkan materi berkisar Motivasi & Etika Profesi disampaikan oleh Wuryanano (trainer, public speaker, motivator nasional).

Semiloka berakhir. Diharapkan Guru mampu memberikan yang terbaik untuk anak didiknya serta meningkatkan jenjang karier kepangkatan secara maksimal.

SWASTIKA PRIMA Entrepreneur Campus
Jl. Ngagel Jaya Selatan 137 Surabaya,
berkomitmen pada upaya peningkatan
kualitas sumber daya manusia, sebagai wujud
pengabdian masyarakat di dunia pendidikan,
khususnya pendidikan non formal, seperti semiloka,
workshop, maupun program profesi setingkat D3
dan program menjadi pengusaha.
TG

*) Tulisan ini diterbitkan pada Teachers Guide Edisi No. 09 Vol III/2009. Dapatkan hard copy di toko-toko Gramedia dan Gunung Agung sekitar Anda. Atau hubungi bagian berlangganan Hp/SMS ke 021 68458569

Tidak ada komentar: