SEMUA BERAWAL DARI MOTIVASI !
MATRIX Learning System
Andri Saleh
Guru Matematika di Islamic Fullday School of Ibnu Sina, Bandung, Jabar.
Saat ini aktif menulis buku pelajaran Matematika, buku pengayaan guru, dan ensiklopedia untuk beberapa penerbit.
Guru Matematika di Islamic Fullday School of Ibnu Sina, Bandung, Jabar.
Saat ini aktif menulis buku pelajaran Matematika, buku pengayaan guru, dan ensiklopedia untuk beberapa penerbit.
“Secanggih apapun metode pembelajaran yang digunakan,
tidak akan ada artinya jika anak didik tidak memiliki motivasi”
Motivasi adalah dasar pemikiran dan keinginan yang kuat bagi seseorang untuk melakukan sesuatu. Dengan motivasi, kita mampu melewati tantangan, hambatan, dan ujian yang berat. Motivasi diibaratkan sebuah energi besar yang tak pernah mati.Dari mana munculnya motivasi? Motivasi muncul dari mimpi. Ya, semuanya memang berawal dari impian! Percaya atau tidak, sebuah impian atau cita-cita mampu mengubah dunia. Walt Disney, tokoh di dunia hiburan, menyatakan, “Jika Anda dapat memimpikannya, Anda pasti dapat melakukannya!”
APA ITU MATRIX LEARNING SYSTEM?
Motivasi adalah unsur utama dalam proses pembelajaran. Dengan motivasi yang kuat, anak didik akan mampu menghadapi berbagai tantangan di depannya. Tidak menyerah ketika mengerjakan soal sulit, tak mengeluh menghadapi berbagai ujian, dan mampu menyelesaikan persoalan secara mandiri. Dengan motivasi yang kuat pula, seorang guru akan memberikan yang terbaik bagi anak didiknya.
Pendeknya, motivasi mampu membuat proses pembelajaran jadi lebih bergairah dan bersemangat. Guru dan anak didik memiliki keinginan yang kuat untuk bersama-sama menjadi yang terbaik dalam meraih mimpi dan cita-cita. Jika kondisi seperti ini sudah tercapai, maka apa pun metode pembelajaran yang digunakan akan diterima dengan semangat dan tanpa keluh kesah.
MATRIX Learning System hadir sebagai metode pembelajaran yang lebih mengedepankan motivasi sebagai awal dari proses pembelajaran, khususnya pada pelajaran Matematika.
Kata “MATRIX” akronim dari “Motivation Applicated To The Real Mathematics”. Artinya kurang lebih “Penerapan Motivasi dalam Dunia Matematika yang Nyata”. Metode pembelajaran ini dikembangkan oleh penulis melalui berbagai pengamatan dan penelitian langsung di lapangan.
BAGAIMANA KONSEPNYA?
Secara umum, ada 6 konsep dasar dalam menjalankan MATRIX Learning System ini. Keenamnya merupakan rangkaian kata MATRIX, yaitu:
1. M → MOTIVATION
Konsep pertama, pemberian motivasi bagi anak didik pada saat memulai proses pembelajaran. Jika berhasil, anak-anak didik akan tampak bersemangat dan siap menghadapi berbagai tantangan selama proses pembelajaran Matematika berlangsung.
2. A → ACTIVITY
Konsep kedua, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Untuk materi pelajaran Matematika Aplikatif, dilakukan dalam bentuk permainan atau kegiatan di luar kelas. Sedangkan untuk Matematika Non-Aplikatif, dapat dilakukan dalam bentuk pembuktian rumus-rumus Matematika secara berkelompok.
3. T → THEORY
Dari kegiatan itu, tiap siswa pasti memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap suatu masalah. Dari sini dimunculkan konsep ketiga, yaitu setiap anak didik dirangsang untuk mengungkapkan teorinya masing-masing. Meski tak sesuai dengan teori Matematika yang berlaku, siswa dilatih untuk berpikir terhadap suatu permasalahan.
4. R → RESULT
Konsep keempat, guru memberikan sedikit petunjuk mengenai permasalahan yang dibahas. Guru pun menjelaskan teori Matematika yang sebenarnya. Akan lebih baik jika guru tidak hanya menjelaskan teori yang sebenarnya, tetapi juga mendiskusikan teori-teori yang lahir dari pemikiran anak didiknya itu.
5. I → IMPLEMENTATION
Setelah semua anak didik mengetahui teori Matematika yang sebenarnya, barulah beranjak ke konsep selanjutnya, yaitu pelaksanaan. Pada konsep ini, siswa melaksanakan pembelajaran berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukan. Bentuknya bisa berupa latihan soal, kuis, atau mengisi lembar kerja.
6. X → EXTRAORDINARY
Konsep terakhir, penghargaan kepada anak didik. Seorang guru tidak boleh merasa sungkan untuk memuji siswa. Sekecil apa pun prestasi yang diraih siswa, tetap perlu diberikan penghargaan. Sebaliknya, anak didik yang merasa gagal hendaknya diberi semangat karena sebenarnya mereka memiliki potensi yang sangat luar biasa.
BAGAIMANA APLIKASINYA?
Setelah mengetahui keenam konsep dasar MATRIX Learning System, saatnya untuk menerapkan konsep tersebut di ruangan kelas. Bagaimana memulainya?
MULAI DENGAN CERITA INSPIRASI
Sepenggal cerita inspirasi ternyata mampu menggugah emosi dan semangat bagi seseorang. Teknik seperti ini dapat Anda terapkan sebelum menyampaikan materi.
Sumber cerita boleh berasal dari pengalaman pribadi, kehidupan sehari-hari, maupun biografi tokoh dunia.
1. Cerita dari pengalaman pribadi
Setiap Anda pasti memiliki beberapa pengalaman yang menarik dan menggugah emosi. Ceritakanlah pengalaman tersebut dan jangan lupa jelaskan hikmah cerita itu.
2. Cerita dari kehidupan sehari-hari
Begitu banyak cerita inspirasi dari kehidupan sehari-hari. Misal, cerita tentang anak jalanan yang ingin bersekolah, atau seorang anak yang fisiknya terbatas namun mampu berprestasi.
3. Cerita biografi tokoh-tokoh besar dunia
Hampir semua tokoh Matematika di dunia memberikan inspirasi yang luar biasa. Anak didik tentu akan terkagum-kagum akan cerita nyata tersebut. Misal, kisah Blaise Pascal yang menemukan konsep sudut pada segitiga di usianya 12 tahun. Bisa juga cerita Carl Friedrich Gauss, di usia 10 tahun mahir menjumlah cepat bilangan 1 sampai 100.
Carilah cerita-cerita inspirasi yang dapat disampaikan kepada anak didik, lewat bacaan, media ataupun internet.
INI AKSIKU, MANA AKSIMU?
Setelah mendengarkan cerita inspirasi, anak didik akan merasa termotivasi. Lanjutkan dengan kegiatan yang berhubungan dengan cerita yang disampaikan. Sehingga, siswa merasa seperti tokoh inspiratif tadi.
Menirukan Blaise Pascal yang pada umur 12 tahun menemukan konsep sudut pada segitiga, siswa diminta melakukan kegiatan serupa yang dilakukan Blaise Pascal. Buatlah berbagai bentuk segitiga dari kertas, dan potong tiap sudutnya. Kemudian, potongan-potongan sudut tersebut digabungkan. Bagaimana kesimpulannya? Dorong tiap anak mengemukakan teorinya.
AH…TEORI!
Dari kegiatan tadi, tentu muncul pendapat dan sudut pandang yang berbeda dari tiap anak. Guru harus memberikan kesempatan bagi setiap anak didik untuk menjelaskan teorinya masing-masing.
Misalnya, ada yang mengamati bentuk dari potongan sudut segitiga. Ada yang menjelaskan teknik memotong, lainnya menghitung besarnya potongan sudut segitiga tersebut. Biarlah anak didik mengembangkan pola pikirnya dengan teorinya sendiri.
MATERI SEDERHANA
Semakin sederhana materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dalam proses pembelajaran, semakin mudah diserap. Untuk itu, Anda hendaknya jangan memberikan materi yang terlalu berat. Mulailah dari konsep sederhana yang kemudian bertahap ke tingkatan selanjutnya.
Sebagai contoh, menjelaskan hasil dari kegiatan memotong sudut segitiga tersebut. Hasilnya, jumlah-jumlah sudut segitiga adalah 1800. Dengan hasil ini, teori-teori yang diajukan mereka tak salah, justru jadi pelengkap dalam pembahasan materi selanjutnya.
AYO, BERLATIH!
Matematika merupakan pelajaran yang cukup unik. Matematika memiliki karakter latihan. Semakin sering anak didik berlatih, kian akrab dengan Matematika. Dengan demikian, Anda harus mempersiapkan materi latihan di tiap proses pembelajaran. Bentuknya bisa berupa worksheet yang dibuat secara menarik.
Sebagai contoh, dari kegiatan memotong sudut segitiga, kita mempersiapkan worksheet yang sesuai. Di akhir proses pembelajaran, siswa mengerjakan soal-soal worksheet.
KAMU HEBAT!
Sebelum mengakhiri proses pembelajaran, seorang guru hendaknya memberikan penghargaan kepada semua anak didiknya. Boleh berupa ucapan terima kasih, pujian, atau bahkan doa.
Penghargaan layak diberikan, karena mereka telah mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Dengan cara seperti ini, anak didik merasa dihargai segala usahanya dalam proses pembelajaran. Ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi pada pertemuan berikutnya. ** TG
Note: Artikel ini telah dimuat di majalah Teachers Guide Volume II Edisi No.6, 2008.
3 komentar:
assalamualaikum wr wb
saya seorang mhsiswa d slh satu PTN d jakarta, saya ingin mengucapkan terima kasih atas informasi yg sy dapatkan dari mjalah TEACHERS GUIDE, sy sbentar lagi dituntut untuk membuat sebuah skripsi sbagai syarat untuk mendapatkan secarik kertas yg bernama "ijazah S1" dan ktika sy mmbaca artikel tentang metode MATRIX saya mendapatkan inspirasi bahan yang akan saya coba teliti. sebelumnya saya meminta izin kpda yg menemukan metode Matrix ini,,insya ALLAH saya akan mencoba mengembangkan metode tersebut.
kalau boleh diizinkan informasi refrensi buku tentang metode ini saya ucapkan bnyak terima kasih. Dan 1 hal yg sy ingin ucapkan bahwa majalah guru profesional TEACHERS GUIDE sangat membuka cakrawala saya dalam dunia pendidikan, ma'lum sy adalah clon pengajar yg nssh sngat bnyak btuh ilmu dan informasi dari para senior profesional..sekali terima kasih semoga tambah suksese..AMIEN..
Mas Teguh,
Maaf email Bpk Indra Saleh, Guru di sekolah Ibnu Sina, sudah tidak tersimpan di file kami.
Berikut no HP ibu Rani, beliau adalah salah satu guru di sana. Anda dapat berkomunikasi dengannya,mungkin beliau bisa membantu mencarikan kontak dengan Bpk. Indra Saleh penulis tulisan ini.
Tks ya.
Indrawan Miga
mas, sy sedang skripsi, tapi terhalang oleh kelemahan dan kelebihan matrix, di buku tidak ada. dosen sy ngotot minta dilampirkan kelemahan n kelebihan matrix. bisa tlg sy mas???? hari jumat ini mau bimbingan thx b4 y.. elizabet,mhsswi fkip pgri palembang
Posting Komentar