November 09, 2009

MGPBE : Melongok Lombok Memaknai PAKEM

Pengalaman di SDN 1 Ubung Jonggat Lombok Tengah.














Sekolah ini menerima bantuan pelatihan MGP-BE mulai tahun 2008 lalu. Secara sepintas, indikator PAKEM tampak eksplisit. Susunan kursi, meski sudah usang, tampak diatur dengan model berkelompok. Akuntabilitas keuangan juga ditulis di papan besar dan dipajang di depan kantor. Deretan papan display terpasang di tiap kelas.

“Sejak mempraktekkan cooperative learning, kini saya tak lagi lelah mengajar. Siswa saya lihat jadi ceria, banyak senyum,” begitu pengakuan Zakaria Spd., Guru kelas IV di sekolah yang tampak bersih ini. Sebelumnya Pak Zakaria berdinas di SDN 2 Nyerot, masih di Lombok Tengah. Dalam balutan busana safari, Pak Zakaria tampil sebagai ‘guru benar’.

Coba simak proses belajar di kelas VI di sekolah yang kami kunjungi ini.....
“Hari ini, bapak akan mengajar Ilmu Pengetahuan Alam. Kalian perhatikan ya. Jangan ribut. Kita akan mempelajari makhluk hidup hewan dan tumbuhan, dengan ciri-ciri dan tempat hidupnya. Makhluk hidup itu ada tanda-tandanya. Kalau dalam bahasa IPA disebut ciri-ciri,” begitu Pak Muhammad,Guru kelas VI yang juga tampil cukup gagah. “Bapak punya oleh-oleh. Kalian lihat saja dulu.” Berkelilinglah Pak Muhammad membagikan kantong kresek pada setiap meja yang dilingkari sepuluhan anak. Dikeluarkanlah isinya, sepotong batang kaktus dan selembar daun teratai. Anak-anak cukup menunjukkan rasa ingin tahu.

Instruksi yang disodorkan adalah mengamati dan mencermati, kemudian menuliskan ciri-cirinya sesuai pengamatan, di lembar kertas yang dibagikan kemudian. Lembar pertama memuat tabel ciri-ciri kaktus dan teratai. Lembar kedua meminta anak menuliskan pengamatan di cabang anak panah yang lingkaran tengahnya bertuliskan kaktus dan teratai. Sedangkan lembar terakhir meminta anak menuliskan puisi yang berkaitan dengan dua jenis bagian tumbuhan itu.

Cukup waktu bagi siswa untuk mendiskusikan, dengan jawaban dan pemikiran khas anak-anak. Mereka saling memberi komentar: ”Kalau kena tangan sakit (durinya), daun teratai berlemak, memiliki bunga yang besar dan bagus, punya akar banyak,” celetuk mereka. Salah satu siswa menuliskan di lembaran, begitu pula yang menulis puisi, tampak termangu membayangkan bunga teratai dan kaktus…..

Kaktus, kau tumbuh
sempurna…..
di musim hujau maupun
kemarau…….


Pak Muhammad nampaknya cukup memahami cara mengajar ala PAKEM. Tak tampak lagi Guru mendikte atau anak menyalin dari papan tulis. SDN 01 Ubung Jonggat sudah mengaplikasikan PAKEM. TG

*) Tulisan ini diterbitkan pada Teachers Guide Edisi No. 09 Vol III/2009. Dapatkan hard copy di toko-toko Gramedia dan Gunung Agung sekitar Anda. Atau hubungi bagian berlangganan Hp/SMS ke 021 68458569

Tidak ada komentar: