Lesson
“Janganlah menganggap bahwa
satu-satunya fungsi puzzle
hanyalah untuk kesenangan.
Puzzle adalah sebuah cara belajar matematika.
Bahkan, cara yang terbaik.”
MARTIN GARDNER
“Pada suatu hari berlabuhlah kapal besar di dermaga pelabuhan. Tinggi kapal itu 20 meter. Hari itu turun hujan lebat. Ternyata air setiap 1 jam naik 0,5 meter. Berapa jamkah kapal itu akan tenggelam?”
Secepat kilat soal ini dijawab oleh beberapa rekan guru di sesi training saya. Sebagian besar guru menjawab kapal akan tenggelam dalam waktu 40 jam. Alasannya adalah karena air setiap jam naik 0,5 meter, maka selama 40 jam air akan setinggi 20 meter (40 jam x 0,5 meter). Itu artinya, kapal akan tenggelam.
Namun, ada juga guru yang memberikan jawaban seperti ini, “Kapal itu tidak akan tenggelam. Jika air laut naik, maka kapal pun akan ikut terangkat naik. Artinya, posisi kapal akan selalu berada di atas permukaan air tak peduli berapa pun ketinggian air akan naik setiap jamnya.” Bagaimana menurut Anda?
Soal selanjutnya saya berikan seperti ini, “1.384 + 793 = …” Tak lebih dari 15 detik, serempak semua guru menjawab “ 2.177 ”.
Tetapi, apa yang terjadi ketika saya memberikan soal berikut ini.
Maaf gambar tak dapat diplacement.)
Tak ada lagi koor serempak untuk menjawab soal ini. Bahkan, mereka langsung berinisiatif sendiri untuk saling berdiskusi membahas soal tersebut. Anda punya cara sendiri untuk memecahkan soal ini?
Ada juga soal lainnya: “Tiga orang bersaudara mendapat surat wasiat pembagian harta peninggalan 17 ekor sapi yang hanya berupa surat. Isi surat begini: Si sulung harus mendapat bagian setengah. Si tengah mendapat bagian sepertiga. Si bungsu mendapat bagian sepersembilan. Sapi harus dalam keadaan hidup dan tidak boleh dijual dulu. Harta warisan lain, dibagi sama rata.”
Pada pembagian 17 ekor sapi itu, terjadi pertengkaran lantaran sapi tak boleh dipotong. Karena tidak menemukan akal cara membagi, mereka pun ke pengadilan. Ternyata, pengadilan pun tak mampu.
Alkisah, muncullah seorang yang terkenal pandai di desanya. Setelah membaca isi surat wasiat itu, dia dapat membaginya secara adil sesuai wasiat. Apa kira-kira yang dilakukan si pandai memecahkan warisan itu?
Nah, kegelian luar biasa terjadi ketika ada seorang guru yang bisa menyelesaikan soal tersebut dalam waktu kurang 10 detik. Dengan pe-de beliau langsung menjawab, “Si sulung dapat bagian 8,5 ekor sapi, si tengah dapat bagian 5,7 ekor sapi, si bungsu dapat bagian 1,9 ekor sapi.”
Saya langsung bertanya, “Bisakah ditunjukkan 5,7 ekor sapi itu seperti apa? Bukankah akan berselisih jika pembagiannya seperti itu".
Guru tersebut langsung tersenyum sambil spontan berkata, “Eh iya, 5,7 ekor sapi seperti apa ya?”
Anda punya solusi untuk memecahkan soal ini?
Terakhir, saya berikan kasus seperti ini. “Pak Ahmad dan Pak Amin bertetangga baik. Suatu hari Pak Ahmad hendak ke kota membeli susu, 4 liter. Karena tak punya botol susu besar, dia meminjam milik Pak Amin. Rupanya, pak Ahmad pun mau membeli susu 4 liter juga, minta tolong sekalian dibelikan. Di pasar, susu 8 liter itu pun di satukan dalam satu wadah, karena ada tempat lain. Sesampai di rumah pak Amin, ternyata wadah penyimpan tersedia tiga kaleng dengan ukuran berbeda: 8 liter, 5 liter, dan 3 liter. Apa kiat Pak Ahmad, agar dapat menakar 4 liter susu kepunyaannya dengan menggunakan 3 kaleng itu?”
Soal yang aneh. Itulah komentar beberapa guru yang menjawab. Benarkah soal matematika ini memang aneh? Apakah soal ini dapat melatih keterampilan berpikir kritis -logis siswa? Nantikan jawabannya di edisi mendatang.
Asep Sapa’at
Trainer Pendidikan
Lembaga Pengembangan Insani - Dompet Dhufa
Tulisan ini diterbitkan dalam Majalah Teachers Guide edisi No. 10/Tahun ke IV/ 2010. Dapatkan di counter Gramedia/Gunung Agung, atau di komunitas-komunitas guru. Kehabisan? Hubungi Sirkulasi di 0812 824 22801, atau di Fleksi (021) 684 58569. Terima kasih.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar